Makalah Tentang Pemuda dan Sosialisasi
MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
“PEMUDA DAN SOSIALISASI”
Dibuat Oleh:
Muhammad Naufaldi I.
(54415708)
(1IA08)
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Ibu Sri Hermawati
Kata
Pengantar
Puji
syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya Saya dapat menyelesaikan makalah tentang
“Pemuda dan Sosialisasi” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga saya berterima kasih pada Ibu Sri Hernawati selaku Dosen mata kuliah
Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma yang telah memberikan tugas ini kepada
saya.
Saya
berharap makalah ini dapat memberi motivasi kepada pembaca tentang betapa
pentingnya pemuda bagi bangsa Indonesia, dan juga saya sadari bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna maka dari itu saya menerima kritik atau saran yang
bertujuan memperbaiki kesalahan untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Akhir
kata, saya ucapkan banyak terimakasih.
Depok,
15 November 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………..
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………..
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pemuda……………………………………………………………………………………….
B.
Sosialisasi…………………………………………………………………………………..
C.
Hubungan Sosialisasi dengan Pemuda……………………………………………………..
BAB III
KESIMPULAN
………………………………………………………………………………….
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
Telah
kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang
selalu dikaitkan dengan masalah nilai, hal ini merupakan pengertian idiologis
dan kultural daripada pengertian ini. Didalam masyarakat pemuda merupakan satu
identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber
insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat
diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Pemuda
adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan
pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi
pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat
beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman
tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan
pengembangan generasi muda.
Pemuda
dalam pengertian adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini
sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda pengertian pemuda
diperinci dan tersurat dengan pasti. Dilihat dari segi budaya atau
fungsionalnya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian
sebagia berikut :
Golongan
anak : 0 – 12 tahun
Golongan
remaja : 13 – 18 tahun
Golongan
dewasa : 18 (21) tahun keatas
Usia
0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia muda, 16 – 21 tahun keatas
dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan 18(21) tahun adalah usia yang
telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik pemerintah maupun swasta.
Dilihat
dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 –
40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu dan bersifat
dewasa tidak bersifat anak-anak. Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga
serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu :
1.
Siswa, usia antara 6 – 18 tahun, masih duduk di bangku sekolah
2.
Mahasiswa usia antara 18 – 25 tahun beradi di perguruan tinggi dan akademi
3.
Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang
berusia 15 – 30 tahun keatas.
Akan
tetapi, apabila melihat peran pemuda sehubungan dengan pembangunan, peran itu
dibedakan menjadi dua yaitu:
1.
Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan
lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai penerus tradisi dengan
jalan menaati tradisi yang berlaku
2. Didasarkan
atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan. Peran pemuda jenis ini
dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu : pertama jenis pemuda “pembangkit”
mereka adalah pengurai atu pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Mereka
secara tidak langsung ktu mengubah masyarakat dan kebudayaan. Kedua pemuda
pdelinkeun atau pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik
budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari
masyarakat dengan melakukan tidnakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun
dalam kenyataannya merugikan. Ketiga, pemuda radikal. Mereka berkeinginan besar
untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner.
Sosialisasi
diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu
mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan
norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh
masyarakatnya itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemuda
Pemuda
diidentikkan dengan kaum muda yang merupakan generasi bangsa, yang akan
menentukan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Sebagai seorang
mahasiswa/mahasiswi kita adalah pemuda yang memiliki intelektual yang dapat
berpikir demi perubahan dan kemajuan negara ini. Telah kita ketahui bahwa
pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan
masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada
pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang
potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa
siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan, sama halnya dengan apa
yang di ucapkan Bung Karno puluhan tahun yang lalu "Beri aku 1.000 orang
tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan
kuguncangkan dunia", ini mengartikan bahwa peran pemuda sangatlah penting,
terutama kita para mahasiswa.
Pemuda-pemudi
generasi sekarang sangat berbeda dengan generasi terdahulu dari segi pergaulan
atau sosialisasi, cara berpikir, dan cara menyelesaikan masalah. Pemuda-pemuda
zaman dahulu lebih berpikir secara rasional dan jauh ke depan. Dalam arti,
mereka tidak asal dalam berpikir maupun bertindak, tetapi mereka merumuskannya
secara matang dan mengkajinya kembali dengan melihat dampak-dampak yang akan
muncul dari berbagai aspek. Pemuda zaman dahulu juga aktif dalam berbagai
kegiatan sosial. Contohnya saja, sejarah telah mencatat kiprah-kiprah pemuda
Indonesia dalam memerdekakan Negara ini. Bung Tomo, Bung Hatta, Ir. Soekarno,
Sutan Syahrir, dan lain-lain rela mengorbankan harta, bahkan mempertaruhkan
nyawa mereka untuk kepentingan bersama, yaitu kemerdekaan Indonesia.
Sedangkan
pemuda zaman sekarang, masih terkesan acuh terhadap masalah-masalah sosial di
lingkungannya yang biasanya disebut sikap anti sosial. Pemuda-pemuda saat ini
telah terpengaruh dalam hal pergaulan bebas, penyalahgunaan narkotika,
kenakalan remaja, bahkan kemajuan teknologi pun yang seharusnya membuat mereka
lebih terfasilitasi untuk menambah wawasan ataupun bertukar informasi justru
malah disalahgunakan. Tidak jarang kaum-kaum muda saat ini yang menggunakan
internet untuk hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan seorang pemuda, seperti
membuka situs-situs porno dan sebagainya.
Peranan
pemuda saat ini dalam sosialisasi bermasyarakat menurun drastis. Mereka lebih
mengutamakan kesenangan untuk dirinya sendiri dan lebih sering bermain-main
dengan kelompoknya. Padahal, dulu biasanya pemuda lah yang berperan aktif dalam
menyukseskan kegiatan-kegiatan di masyarakat seperti acara keagamaan,
peringatan Hari Kemerdekaan, kerja bakti dan lain-lain. Seandainya saja
pemuda-pemuda zaman dahulu seperti Ir. Soekarno, Bung Hatta, Bung Tomo dan
lain-lain masih hidup pasti mereka sedih melihat pemuda-pemuda sekarang ini
yang lebih mementingkan kesenangan pribadi. Generasi yang menjadi harapan
mereka melanjutkan perjuangan mereka, tidak punya lagi semangat nasionalisme.
B.
Sosialisasi
Sosialisasi
adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian
diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi,
baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Dalam
melakukan sosialisasi kita harus bisa menempatkan diri kita dalam lingkungan
masyarakat. Karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa
bantuan orang lain.Maka dari itu melalui makalah ini saya akan menjelaskan arti
penting dari sosialisasi.
Di dalam
bersosialisasi, kita dapat membentuk kepribadian kita. Karena lingkungan
masyarakat merupakan salah satu tempat untuk melakukan sosialisasi. Jika
lingkungan masyarakatnya baik secara otomatis berpengaruh terhadap pembentukan
kepribadian. Seperti yang kita ketahui bahwa kepribadian adalah keseluruhan
cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu
lain.Beberapa manfaat yang kita dapatkan dari sosialisasi adalah seseorang
mampu menjadi anggota masyarakat yang baik, seseorang dapat menyesuaikan
tingkah lakunya sesuai dengan harapan masyarakat, seseorang akan lebih mengenal
dirinya sendiri dalam lingkungan sosialnya dan seseorang akan menyadari
eksistensi dirinya terhadap masyarakat di sekelilingnya.
C.
Hubungan Sosialisasi Dengan Pemuda
Secara
kelasik masa muda merupakan masa yang paling menyenangkan. Pencarian jati diri
dengan melakukan berbagai hal sesuai kehendak hati, kesenangan, sex bebas,
narkotika, kenakalan dan lain-lain merupakan refleksi kelebihan energi yang
bermuatan negative.
Selama ini pemuda merupakan obyek dan bukan subjek
bagi pembangunan. Sehingga hanya sebagai penonton dan penikmat hasil dari
pembangunan. Hal ini terjadi karena ketidak percayaangenerasi tua terhadap
generasi muda. Takut akan terjadi kegagalan dan sikap mengecilkan bukan suatu
sikap yang membangun generasi muda menuju ke arah yang lebih baik karena hal
itu dapat mengganggu perkembangan mental pemuda. Tidak adanya kesempatan untuk
melakukan pembangunan menumbuhkan suatu perasaan yang membosankan dari diri
pemuda.
Kegiatan mengasingkan diri dan membentuk kelompok-kelompok
preman serta melakukan kegiatan yang meresahkan bagi masarakat umum merupakan
suatu cara mereka dalam menyalurkan energy. Dengan demikian tidak dapat di
salahkan jika generasi muda yang berikutnya akan demikian. Sikap imitasi/meniru
prilaku dari orang lain merupakan proses belajar. Maka lingkungan juga memiliki
peran yang cukup besar dalam pertumbuhan setiap insan. Lingkungan keluarga,
lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah dan lain-lain memiliki porsi yang
berbeda dalam membentuk kepribadian anak. Misal seorang anak yang tinggal di
lingkungan sekolah pasti memiliki kepribadian yang berbeda dengan anak yang
tinggal dilingkungan pasar.
Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk
moral, mahluk sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer
moral kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak
dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan
norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yagn dianut masyarakat. Sebagai
mahluk individual artinya tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi
disertai ras tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan juga
terhadap Tuhan Yang maha Esa.
KESIMPULAN
Pemuda
adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan
pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi
pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia, dan Sosialisasi
adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian
diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi,
baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Hubungan antara
sosialisasi da pemuda yaitu pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk
moral, mahluk sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer
moral kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda
tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan
norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yang dianut masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar