Rangkuman Bab 4 & 5 Ilmu Budaya Dasar

Rangkuman Bab 4 & 5 Ilmu Budaya Dasar
BAB 4

Manusia dan Cinta Kasih

A. Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada) ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hamper bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain besumber dari cinta yang mendalami itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.

Unsur-unsur dasar cinta, yaitu:
1. Pengasuhan: cinta seorang ibu pada anaknya
2. Tanggung Jawab: Sesuatu tindakan yang sama sekali suka rella yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukan penyelenggaraan atas hubungan fisik.
3. Perhatian: memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya

Pengertian tentang cinta dikemukakan oleh Dr. Salito W.Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsure yaitu
·         Ketertarikan : Perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia.
·         Keintiman : kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
·         Kemesraan : Adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu.

Cinta tingkat rendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan.Beraneka ragam cinta tingkat rendah :
1.         Cinta kepada setan
2.         Cinta berdasarkan hawa nafsu
3.         Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tepat tinggal.


B.      Cinta Menurut Ajaran Agama
*   Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia sengan untuk tetpa hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri.
*     Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dangan penuh keserasian dan keharmonisan dengan menusia lainnya, tidak boleh tidak harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
*    Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan seksual. Sebab ilaha yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga. Dorongan seksual penting untuk melahirkan keturunan
*     Cinta kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anakanya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anakanya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiolagis seperti halnya dorongan keibuan,melainkan dorongan psikis.
*    Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia yang paling jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Tuhan dan kerinduan kepada-Nya.
*          Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia.

C. Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karanngan W.J.S Poerwadaminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam dan juga sebaliknya

D. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedak dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan dari kasih sayang yang sangat mendalam.
Kemampuan mencinta memberi nilai hidup kita dan menjadi ukuran terpenting dalam menentukan apakah kita maju atau tidak dalam evolusi kita. Dari uraian di atas dapat terlihat betapa agung dan sucinya cinta itu. Bila seseorang mengobral cinta maka orang itu merusak nilai cinta yang berarti menurunkan martabat dirinya sendiri.

E.      Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia terhadapt tuhannya yang di wujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai  dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi.sholat dirumah,di masjid,sembahyang di pura,di candi atau di gereja bahkan di tempat-tempat yang dianggap sakral merupakan perwujudan dari pemujaan kepada tuhan atau yang dianggap tuhan.

F.       Belas Kasihan
Belas Kasihan berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan.Dalam surat Yohanes di jelaskan ada tiga macam cinta.
 Cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan
Cinta philia ialah cinta ibu bapaknya (orang tua) dan saudara
ke tiga cinta Amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita.

Cinta terhadap sesama. Cinta terhadap sesama merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia.
Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan.

G. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna akan penyatuan yang sempurna akan penyatuan dengan seorang lainnya.pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat eksklusif bukan universal dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat di percaya.
Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta,yaitu pengalaman intimintas,kemesraan hingga muncul hawa nafsu yang memunculkan keinginan sexual.
Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri,tetapi sesekali bukan merupakan nafsu fisis belaka,untuk eredakan ketegangan yang menyakitkan. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Dalam hal itu hubungan fisis akan tercampur dengan tindakan serta kemesraan yang sangat intim.
Dengan demikian pandangan cinta kasih erotis merupakan abstraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tiada lain dari perbuatan kemauan.merupakan gagasan yang keliru.


BAB 5
Manusia dan Keindahan

A. Keindahan
Kata keindahan berasal dari kata Indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dsb. Benda yang mempunya sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya. Keindahan ada disegala bidang, maka dari itu keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Keindahan adalah kebenaran, keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan, keduanya punya nilai yang sama yaitu abadi.
Keindahan bersifat universal, artinya adalah tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.

1. Apakah Keindahan itu?
            Keindahan adalah suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati Karena tidak jelas. Keindahan baru jelas jika duhubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Keindahan baru dapat dinikmati jika sudah berwujud bentuk.

            Menurut The Liang Gie dalam buku “Garis Besar Estetika, keindahan diterjemahkan dengan kata “beautiful”. Dalam bahasa Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, dan latin “bellum”.

Perbedaan menurut luasnya pengertian yaitu:
a.       Keindahan dalam arti luas
b.      Keindahan dalam arti estetis murni
c.       Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan

Pengertian keindahan seluas-luasnya menjadi:
a.       Keindahan Seni
b.      Keindahan Alam
c.       Keindahan Moral
d.      Keindahan Intelektual

2. Nilai Estetik
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Di bidang filsafat, istilah nilai sering dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Nilai ada yang membedakan antara nilai subyektif dan obyektif atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan, penggolongan pentingnya adalah nilai ekstrinsik dan instrinsik.

3. komplementasi dan Ekstansi
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini dihubungkan maka akan terjadi pendilaian bahwa sesuat itu indah.

4. Sebab Manusia Menciptakan Keindahan
Alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan:
1.      Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan
2.      Kemerosotan Zaman
merosotnya moral manusia seperti tingkah laku dan perbuatan yang bejad terutama dari dari segi kebutuhan seksual.
3.      Penderitaan Manusia
Banyak factor yang membuat manusia itu menderita, tapi yang paling menentukan adalah factor manusianya sendiri.
4.      Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam.

B. Renungan
Renungan berasal dari kata renung :artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam, Renungan adalah hasil merenung dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori Teori-teori itu ialah : teeori pengungkapan,teori metafisik dan teori psikologi.

Teori Pengungkapan
Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia. Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan saah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Ploto yang karya-karya tulisannya untuk sebagai membahas estetik filsafati,konsepsi keindahan dan teori seni.
Teori Psikologis
Teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode psikologis. Misal berdasar psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seorang seniman.

C.      Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsure perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Dalam keindahan, sebagian ahli piker menjelaskan bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualistas tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan keterbalikan (contrast).

·         Teori Obyektif dan Subyektif
Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau cirri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Sedangkan teori subyektif, menyatakan bahwa cirri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda.

·         Teori Perimbangan
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita dari benda-benda. Kwalita bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah telah dijawab oleh bangsa yunani kuno dengan teori  perimbangan yang bertahan sejak abad 5 sebelum masehi sampai abad 17 di Eropa. Sebagai contoh adalah arsitektur yunani kuno yang berupa banyak tiang besar.


PowerPoint : 
https://drive.google.com/file/d/0B_0-ALBGzxmmNTczS2tWcHQ2clE/view

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Ilmu Budaya Dasar “Tradisi Mudik yang Dilakukan Pada Hari Raya Lebaran”

Makalah Tentang Pemuda dan Sosialisasi

Makalah Tentang IPTEK dan Kemiskinan